Pengertian IC ( Intregated Circuit )
A. Pengertian Intregated Circuit (IC)
Gambar IC
Definisi
lain dari Integrated
Circuit (IC) adalah Komponen Elektronika aktif yang terdiri dari gabungan
ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang
diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil.
Sebelum ditemukannya IC, peralatan Elektronik saat itu umumnya memakai Tabung
Vakum sebagai komponen utama yang kemudian digantikan oleh Transistor yang
memiliki ukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk merangkai sebuah rangkaian
Elektronika yang rumit dan kompleks, memerlukan komponen Transistor dalam
jumlah yang banyak sehingga ukuran perangkat Elektronika yang dihasilkannya pun berukuran besar dan
kurang cocok untuk dapat dibawa berpergian (portable).
B.
Jenis Integrated Circuit (IC)
Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya,
IC (Integrated Circuit) dapat dibedakan menjadi IC Linear, IC Digital dan juga
gabungan dari keduanya.
1.
IC Linear
IC Linear atau disebut juga dengan
IC Analog adalah IC yang pada umumnya berfungsi sebagai :
a) Penguat Daya (Power Amplifier)
b) Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
c) Penguat Operasional (Operational
Amplifier / Op Amp)
d) Penguat Sinyal Mikro (Microwave
Amplifier)
e) Penguat RF dan IF (RF and IF
Amplifier)
f) Voltage Comparator
g) Multiplier
h) Penerima Frekuensi Radio (Radio
Receiver)
i)
Regulator
Tegangan (Voltage Regulator)
IC analog adalah IC yang tersusun
oleh beberapa rangkaian (linier) dan beroperasi dengan menggunakan sinyal
sinusoidal.
Macam-
macam IC analog (linier) :
a.
IC Op-Amp
Disebut amplifier operasional atau op-amp merupakan salah
satu jenis IC analog yang berfungsi sebagai rangkaian penguat. IC Op- Amp, s dibedakan menjadi dua
macam/jenis yaitu:
1) Op- Am
Inverting
Op-amp inverting merupakan rangkaian
penguat yang tegangan keluarannya berbanding terbalik dengan tegangan masuknya. Sinyal masuk
ke op-amp inverting melalui input inverting dan menghasilkan keluaran dengan
sudut fase yang berkebalikan dengan sudut fase tegangan masukan. Besarnya penguatan tergantung pada
faktor penguatan (gain) yang dirumuskan sebagai berikut:
Vout = -(R2/R1)Vin
dengan:
Vout : tegangan keluaran
penguatan operasional (output)
Vin : tegangan masukan
(input)
R1 : hambatan ke-1
(ohm)
R2 : hambatan ke-2
(ohm)
2) Op-Amp
Non-Inverting
Penguat operasional non inverting
termasuk dalam sistem analog linier, yaitu sitem yang menghasilkan tegangan
keluaran sebanding dengan tegangan masukan yang diberikan. Penguat operasional
non inverting adalah penguat yang sinyal masukannya diberikan pada input
non-inverting dan menghasilkan output dengan sudut fase sama dengan sudut fase
tegangan input. Besarnya
penguatan pada faktor penguatan (gain) yang dirumuskan sebagai berikut:
Vout = ((Ri+R2)/R1)Vin
dengan
Vout : tegangan keluaran
penguatan operasional (output)
Vin : tegangan masukan
(input)
R1 : hambatan
ke-1 (ohm)
R2 : hambatan
ke-2 (ohm)
3) IC timer
555
IC timer 555 merupakan IC linier
yang berfungsi sebagai rangkaian pewaktu monostable dan osilator estable. IC
555 merupakan jenis IC yang terkenal didalam dunia elektronika analog/linier. Pada penggunaannya , IC 555 dapat
dikategorikan dalam beberapa fungsi rangkaian, antara lain sebagai berikut:
a) Rangkaian
Monostable
Pada rangkaian monostable , IC 555
berfungsi sebagai penghasil pulsa diskrit. Pulsa akan dihasilkan pada saat IC
555 menerima siyal pemicu. Lebar
pulsa yang dihasilkan dipengaruhi oleh hubungan RC (resistor dan kapasitor).
Pulsa akan berhenti setelah kapasitor menerima 2/3 tegangan catu daya. Lebar pulsa dapat dimodifikasi
dengan mengubah nilai resistor (R) dan kapasitor (C) sesuai dengan rumus
berikut:
t=1,1(RxC)
dengan:
t : tegangan pulsa (detik)
R : nilai resistor (ohm)
C : nilai kapasitor (farad)
t : tegangan pulsa (detik)
R : nilai resistor (ohm)
C : nilai kapasitor (farad)
b) Rangkaian
Astable
Pada rangkaian astable, IC 555
berfungsi sebagai penghasil sinyal kotak (pulsa) dengan frekuensi tertentu
secara terus menerus. R1 menghubungan Vcc dan pin7 (pin discharge), R2
menghubungkan pin 7(pin discharge), pin 6 (threshold), dan pin 2 (trigger). Kapasitor melakukan pengisian pada
R1 dan R2, serta hanya melakukan pengosongan pada R2. PO ada rangkaian estable, frekuensi pulsa hanya dipengaruhi
oleh nilai R1, R2, dan C. Rumusan frekuensi pada rangkaian estable sebagai
berikut:
f = 1/(In(2)xC(R1+R2))
Lebar pulsa high dirumuskan sebagai
berikut :
high = In(2)x(R1+2R2)C
Lebar pulsa low dirumuskan sebagai
berikut :
low = In(2)xCxR2
dengan:
R : nilai resistor (ohm)
C : nilai kapasitor (C)
R : nilai resistor (ohm)
C : nilai kapasitor (C)
4)
IC Power
IC Power merupakan jenis IC yang
beroperasi pada catu daya . Umumnya , IC power digunakan pada rangkaian regulator,
adaptor dan power supply.
2.
IC Digital
Perbedaan utama dari IC Linear dengan Digital
ialah fungsinya, dimana IC digital beroperasi dengan menggunakan sinyal kotak
(square) yang hanya ada dua kondisi yaitu 0 atau 1 dan berfungsi sebagai
switch/saklar, sedangkan IC linear pada umumnya menggunakan sinyal sinusoida
dan berfungsi sebagai amplifier(penguat). IC linear tidak melakukan fungsi
logic seperti halnya IC-TTL maupun C-MOS dan yang paling populer IC linier
didesain untuik dikerjakan sebagai penguat tegangan.
Dalam kemasan IC linier terdapat rangkaian
linier, dimana kerja
rangkaiannya akan bersifat proporsional atau akan mengeluarkan output yang
sebanding dengan inputnya. Salah satu contoh IC linear adalah jenis Op-Amp. IC Digital pada dasarnya adalah
rangkaian switching yang tegangan Input dan Outputnya hanya memiliki 2 (dua)
level yaitu “Tinggi” dan “Rendah” atau dalam kode binary dilambangkan dengan
“1” dan “0”.
IC Digital pada umumnya berfungsi sebagai :
- Flip-flop
- Gerbang
Logika (Logic Gates)
- Timer
- Counter
- Multiplexer
- Calculator
- Memory
- Clock
- Microprocessor
(Mikroprosesor)
- Microcontroller
Berbeda dengan IC analog (linier) ,
IC digital beroperasi pada tegangan 0 volt (low) dan 5 volt (high). IC digital
tersusun dari beberapa rangkaian logika AND, OR, NOT, NAND, NOR,dan XOR). IC digital sering digunakan sebagai
aplikasi sakelar cepat. Pada perkembangannya, IC digital merupakan jenis yang
paling banyak digunakan dalam segala bidang elektronika, karena ukurannya kecil
dan memiliki fungsi yang sangat lengkap.
Hal yang perlu dingat bahwa IC
(Integrated circuit) merupakan Komponen Elektronika Aktif yang sensitif
terhadap pengaruh Electrostatic Discharge (ESD). Jadi, diperlukan penanganan
khusus untuk mencegah terjadinya kerusakan pada IC tersebut.
IC yang paling banyak digunakan secara luas saat
ini adalah IC digital yang dipergunakan untuk peralatan komputer, kalkulator
dan system kontrol elektronik. IC digital bekerja dengan dasar pengoperasian
bilangan Biner Logic(bilangan dasar 2) yaitu hanya mengenal dua kondisi saja
1(on) dan 0(off).
Jenis IC digital terdapat 2(dua) jenis yaitu
TTL dan CMOS. Jenis IC-TTL dibangun dengan menggunakan transistor sebagai
komponen utamanya dan fungsinya dipergunakan untuk berbagai variasi Logic,
sehingga dinamakan Transistor.
Dalam satu kemasan IC terdapat beberapa macam
gate (gerbang) yang dapat melakukan berbagai macam fungsi logic seperti AND,NAND,OR,NOR,XOR serta beberapa fungsi logic
lainnya seperti Decoder, Encoder, Multiflexer dan Memory sehingga pin (kaki) IC
jumlahnya banyak dan bervariasi ada yang 8,14,16,24 dan 40. Pada gambar diperlihatkan IC dengan gerbang
NAND yang mengeluarkan output 0 atau 1 tergantung kondisi kedua inputnya.
IC TTL dapat bekerja dengan diberi tegangan 5
Volt.
Microprocessor
Microprocessor adalah alat pemroses data yang merupakan pengembangan dari
teknologi pembuatan Integrated Circuit
(IC), Ada beberapa peristilahan yang dipakai untuk menunjukan tingkat kepadatan (density) dari suatu chip IC, yaitu Small
Scale Integration (SSImengemas beberapa puluh transistor), Medium Scale
Integration (MSI-mengemas sampai beberapa ratus transistor), dan sekarang yang
sedang berkembang adalah Very Large Scale Integration (VLSImengemas puluhan ribu
sampai jutaan transistor).
Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi
jutaan. Kemampuan untuk memasang
sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping
uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga
meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004
yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh
komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan
kendali input/output) dalam sebuah chip
yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu
yang spesifik.
Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram
untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang
diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti
microwave oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi
dengan mikroprosesor. Contoh tentang teknologi ULSI, misalnya microprocessor
jenis 8086 mengandung 40.000 buah transistor, 80286 terdiri dari 150.000 transistor,
80386 memuat 250.000 transistor, 80486 mempunyai 1,2 juta transistor, 80586
(Pentium) 3 juta buah transistor lebih sedangkan Intel Core 2 Duo mempunyai 271
juta transistor dan Intel Quad Core 2 Extreme yang terdiri dari empat inti
prosesor. Pengembangan lebih lanjut microprocessor 80 inti. Silahkan hitung
sendiri kandungan transistornya dan itu akan berkembang secara terus menerus.
Apabila terjadi permasalahan pada IC jenis TTL maka sebaiknya dilakukan
hal-hal sebagai berikut :
1.
IC logika
biasanya dikendalikan oleh suatu detak (Clock) dari sumber detak (Oscilator).
Periksa bagian-bagian pembangkit detak, misalnya IC NE 555. Untuk memeriksa
keluaran detak dari NE 555, periksa pin 3 dari IC NE 555, sudah menghasailkan
detak berupa pulsa atau belum.
2.
Periksa jangan
sampai ada kaki (pin) yang dalam keadaan mengambang. Kaki masukan yang
tidak terhubung kemana-mana akan
dianggap berlogika '1' oleh chip IC TTL.
b. IC- CMOS
Selain TTL, jenis IC digital lainnya adalah
C-MOS (Complementary with MOSFET) yang berisi rangkaian yang merupakan gabungan
dari beberapa
komponen MOSFET untuk membentuk gate-gate dengan fungsi logic seperti halnya
IC-TTL. Dalam satu kemasan IC C-MOS dapat berisi beberapa macam gate(gerbang)
yang dapat melakukan berbagai macam fungsi logic seperti AND,NAND,OR,NOR,XOR
serta beberapa fungsi logic lainnya seperti Decoders, Encoders, Multiflexer dan
Memory.
Pada gambar diperlihatkan IC dengan gerbang NOR
yang mengeluarkan output 0 atau 1 tergantung kondisi kedua inputnya. IC C-MOS dapat bekerja dengan tegangan 12 Volt.
Mempunyai salah satu ciri
dengan tegangan input lebih fleksibel yaitu antara 3,5 Volt sampai 15 Volt akan
tetapi, tegangan input yang melebihi 12 Volt akan memboroskan daya. Ada
beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghindari
kerusakan pada IC CMOS sebelum dipasangkan kedalam rangkaian. Hal ini perlu
dilakukan karena walaupun dari pabrik telah diberi proteksi berupa dioda dan
resistor dijalan masuknya namun usaha ini belum menjamin seratus prosen.
Tindakantindakan untuk menyelamatkan IC jenis CMOS.
IC CMOS harus selalu disediakan dengan
kaki-kakinya ditanam dalam foil plastik menghantar, bukan pada busa atau
polistrin yang dikembangkan atau dalam bahan pembawa dari aluminium. IC CMOS
tidak boleh dikeluarkan dari dalam kemasannya sampai ia sudah siap untuk
dipasangkan pada rangkaian.
Berhati-hati untuk tidak
menyentuh pin-pin (kaki) IC CMOS sebelum dipasangkan pada rangkaian karena
elektrostatik dari tangan manusia dapat merubah dan menambah muatan oksidasi. IC
CMOS harus merupakan komponen terakhir yang dipasangkan pada papan rangkaian.
Jangan dimasukan atau ditanggalkan
sementara tegangan catu daya disambungkan. Gunakan pemegang atau soket IC yang
vsesuai untuk menjaga kestabilan oksidasi dan muatan dalam IC CMOS.
Kalau IC CMOS perlu
dipasangkan pada papan rangkaian dengan langsung disolder maka pakailah besi
solder yang sangat kecil bocorannya serta solder harus dibumikan. Meskipun IC
CMOS tidak memiliki kekebalan sebagaimana IC jenis lainnya. Masa genting dan
mengkhawatirkan hanyalah ketika melepas IC CMOS dari busa foil plastik
pelindungnya dan ketika memasangkannya ke dalam rangkaian. Setelah kedua
pekerjaan itu terlampaui semua akan berjalan biasa-biasa saja.
Pada papan rangkaian IC CMOS
kaki-kaki yang tidak dipergunakan harus tetap diberi kondisi tertentu, seperti
'0' atau '1', tetapi tidak boleh dibiarkan tidak terhubung. Apabila dibiarkan
tidak terhubung, biasanya
IC CMOS akan cepat rusak. IC
merupakan salah satu komponen elektronik yang mudah rusak karena panas, baik
panas pada saat disolder maupun pada
saat IC bekerja. Untuk menghindari kerusakan IC karena panas pada saat disolder
maka perlu dipasang soket IC, sehingga yang terkena panas kaki soketnya.
Sedangkan untuk menghindari kerusakan IC karena panas pada saat IC bekerja,
maka pada IC perlu dipasang (ditempelkan) plat pendingin dari aluminium atau
tembaga yang biasanya disebut heatsink.
IC telah digunakan secara luas diberbagai
bidang, salah satunya dibidang industri Dirgantara, dimana rangkaian kontrol
elektroniknya akan semakin ringkas dan kecil sehingga dapat mengurangi berat
Satelit, Misil dan jenis-jenis pesawat ruang angkasa lainnya. Desain komputer
yang sangat kompleks dapat dipermudah, sehingga banyaknya komponen dapat
dikurangi dan ukuran motherboardnya dapat diperkecil. Contoh lain misalnya IC
digunakan di dalam mesin penghitung elektronik(kalkulator), juga telepon
seluler(ponsel) yang bentuknya relatif kecil.
Di era teknologi canggih saat ini, peralatan
elektronik dituntut agar mempunyai ukuran dan beratnya seringan dan sekecil
mungkin, dan hal itu dapat dimungkinkan dengan penggunaannya IC.
Selain ukuran dan berat IC yang kecil dan
ringan, IC juga memberikan keuntungan lain yaitu bila dibandingkan dengan
sirkit-sirkit keonvensional yang banyak menggunakan komponen, IC dengan sirkit
yang relatif kecil hanya mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan tidak
menimbulkan panas berlebih sehingga tidak membutuhkan pendinginan (cooling
system).
Pada uraian sebelumnya nampak seolah-olah IC
begitu sempurna dibanding komponen elektronik konvensional, padalah tak ada
sesuatu komponen yang tidak memiliki kelemahan.
Kelemahan IC antara lain adalah keterbatasannya
di dalam menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik
berlebihan dapat menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang
kecil seperti IC akan mudah rusak jika timbul panas yang berlebihan.
Demikian pula keterbatasan IC dalam menghadapi
tegangan yang besar, dimana tegangan yang besar dapat merusak lapisan isolator
antar komponen di dalam IC Contoh kerusakan misalnya, terjadi hubungan singkat
antara komponen satu dengan lainnya di dalam IC, bila hal ini terjadi, maka IC
dapat rusak dan menjadi tidak berguna.
Komentar
Posting Komentar